Tips Menghemat Tinta Printer
Era serba digital seperti sekarang ini ternyata tidak menggeser
kebutuhan akan cetak naskah atau dokumen. Cetak dokumen tetap menjadi
suatu kebutuhan mulai dari aktivitas sekolah, kuliah, kantor, dan
lainnya. Meskipun saat ini telah dikembangkan buku elektronik (ebook),
namun buku cetak tetaplah dibutuhkan dan diminati. Selain itu,
aktivitas di kampus berkenaan dengan pengerjaan tugas kuliah seperti
makalah, laporan, proposal, bahkan skripsi harus dalam bentuk cetakan
fisik (hard copy), bukan dokumen digital (soft copy).
Meningkatnya kebutuhan cetak dokumen berpengaruh pada kebutuhan akan tinta printer (cartridge) yang meningkat pula. Padahal harga cartridge
tidaklah murah. Jika hanya untuk mencetak beberapa lembar dokumen saja,
mungkin tidak menjadi masalah. Namun, ketika akan mencetak dokumen
dalam jumlah banyak, barulah muncul masalah karena bisa terjadi
pemborosan yang mengakibatkan tinta printer cepat habis. Konsekuensinya, tentu Anda harus sering-sering membeli tinta printer lagi meski dalam bentuk isi ulang (refill).
Jika Anda seorang mahasiswa apalagi sudah menginjak tahun akhir, maka kebutuhan akan tinta printer
semakin meningkat. Anda tentu dibebani dengan banyak tugas termasuk
membuat proposal penelitian yang bisa jadi harus dicetak berulang hingga
memperoleh persetujuan dari dosen pembimbing. Agar kebutuhan cetak
dokumen tidak menguras kantong, Anda bisa melakukan penghematan tinta printer. Di tengah-tengah kebutuhan cetak naskah atau dokumen yang semakin tinggi
diikuti dengan harga tinta printer yang semakin tinggi pula. Kondisi
ini tentu saja menimbulkan terjadinya pemborosan. Lantas, bagaimana caranya menggunakan tinta printer agar lebih hemat
tanpa berpengaruh besar terhadap kualitas cetakan? Sebenarnya ada banyak
cara yang bisa dilakukan untuk menghemat tinta printer.
1. Gunakan Mode Draft
Salah satu cara untuk menghemat tinta printer adalah mencetak dokumen menggunakan mode draft. Mode draft dikenal dengan proses pencetakan cepat (fast mode).
Pencetakan dokumen dengan mode ini dapat berjalan dengan cepat.
Sayangnya, kualitas hasil cetak menggunakan mode ini kurang bagus karena
dokumen dicetak dengan tinta tipis. Biasanya draft mode digunakan untuk kepentingan pra-cetak.
Artinya, sebelum dilakukan pencetakan akhir terhadap dokumen, maka
dilakukan uji coba cetak terlebih dahulu, sehingga tingkat kesalahan
yang masih ada dalam dokumen dapat diminimalisir. Jika Anda lebih
mengedepankan unsur penghematan dibandingkan dengan kualitas cetakan,
maka bisa mencoba tips ini.
Anda bisa menggunakan draft mode untuk mencetak
dokumen-dokumen yang tidak terlalu penting seperti tugas-tugas kuliah
atau hasil pekerjaan untuk pegangan sendiri, bukan untuk diserahkan
kepada dosen pembimbing, pimpinan, atau klien. Opsi mode draft bisa ditemukan di bagian Properties > Printing Shortcut > Print Quality > Fast Draft pada kotak dialog Print.
2. Gunakan Jenis Font yang Hemat Tinta
Kita tentu mengenal banyak sekali jenis font. Setiap font memiliki
karakteristik tersendiri mulai dari bentuk karakter hingga ketebalan
cetakannya. Berkenaan dengan hal tersebut, jenis font yang digunakan
dalam dokumen berpengaruh pada penggunaan tinta printer.
Penggunaan font dengan karakter huruf cetak lebih tebal cenderung boros
tinta dibandingkan dengan font yang berkarakter huruf cetak lebih tipis. Untuk menghemat penggunaan tinta printer, pilihlah jenis font yang
irit tinta. Apa saja jenis font yang irit tinta itu? Tentunya yang
memiliki karakter huruf cetak tipis. Salah satu di antaranya adalah Ecofont. Jenis font ini diciptakan oleh perusahaan komunikasi marketing
SPRANQ. Jika dilihat dari karakter hurufnya, Ecofont dapat
dikategorikan dalam jenis font Sans-Serif. Karakter huruf yang
berlubang-lubang atau mirip rangkaian titik menjadikan jenis font ini
mampu menghemat tinta printer ketika dokumen dicetak.
Ecofont bukanlah jenis font bawaan sistem operasi
Windows. Jadi, untuk menggunakan jenis font ini, Anda harus
menambahkannya dalam koleksi font yang sudah ada. Bagaimana caranya?
Mudah saja, Anda hanya perlu mengunduhnya secara gratis dengan
mengunjungi situs ini. Dengan
hanya mengunduh Ecofont tentu tidak secara otomatis Anda bisa
menggunakannya. Anda harus menginstalnya ke dalam sistem operasi
komputer. Jika Anda menggunakan Windows, maka Anda hanya perlu
menempatkan file Ecofont yang sudah diunduh ke folder Windows > Fonts. Folder tersebut umumnya dapat ditemukan pada drive C.
3. Mengatur Gambar Menjadi Lebih Terang (Brightness)
Dokumen tidak selalu hanya berupa teks, tetapi terkadang juga
dilengkapi dengan gambar. Keberadaan gambar dalam dokumen menyita cukup
banyak tinta pada saat dokumen tersebut dicetak. Jika dalam dokumen Anda
terdapat beberapa gambar, maka bisa terjadi pemborosan tinta ketika
proses pencetakan berlangsung. Mau menghilangkan gambar agar pencetakan lebih irit tinta? Jika
gambar dalam dokumen dirasa tidak terlalu penting, bisa saja dihilangkan
atau dihapus. Namun, bagaimana jika gambar tersebut memiliki peran
penting yang mendukung konten dokumen secara keseluruhan? Tentu tidak
bisa dihapus begitu saja. Lantas, bagaimana caranya agar pencetakan
lebih hemat tinta? Aturlah tingkat brightness gambar sehingga menjadi lebih
terang. Gambar yang memiliki warna solid dalam arti tampak lebih gelap
cenderung membutuhkan lebih banyak tinta untuk mencetaknya. Sebaliknya,
gambar yang lebih terang atau tampak transparan cederung lebih irit
tinta untuk mencetaknya.
4. Seleksi Bagian Dokumen yang Akan Dicetak
Sebuah dokumen teks tentu terdiri dari beberapa paragraf yang
kontennya saling terkait dan berkesinambungan. Namun, jika Anda hanya
membutuhkan beberapa paragraf untuk dicetak, maka Anda tidak perlu
mencetak seluruh dokumen. Hal ini merupakan salah satu cara untuk
menghemat penggunaan tinta printer Anda. Lantas, bagaimana dengan bagian lain dari dokumen yang tidak akan dicetak? Apakah harus ditutup dengan kotak virtual
atau diubah warna fontnya menjadi putih sehingga tidak ikut tercetak?
Anda tidak perlu repot dengan hal-hal tersebut. Untuk mencetak bagian
tertentu dari dokumen, Anda hanya perlu menyeleksi bagian tersebut lalu
mulailah proses mencetak. Namun perlu diperhatikan bahwa untuk mencetak
bagian yang terseleksi, pastikan Anda mengaktifkan opsi Print Selection. Artinya, mesin printer hanya
diperintahkan untuk mencetak bagian teks dalam dokumen yang terseleksi
saja. Hasilnya, bagian yang terseleksi saja yang akan tercetak. Lebih
irit bukan?
5. Gunakan Grayscale
Sebelum mencetak dokumen, Anda dimungkinkan untuk mengatur printer setting agar hasil cetakan sesuai dengan yang diinginkan. Dalam konteks penghematan tinta printer, Anda bisa mengubah setting Color menjadi Grayscale. Pengaturan opsi warna dari normal menjadi grayscale dimaksudkan
untuk mengubah warna cetakan dari hitam solid menjadi keabu-abuan.
Dengan demikian, tinta yang digunakan untuk mencetak dokumen menjadi
lebih hemat.
6. Gunakan Print Preview
Penggunaan print preview turut memberikan sumbangsih terhadap upaya menghemat tinta printer, meski tidak berkaitan langsung dengan penggunaan tinta. Print preview
merupakan cerminan dari hasil cetakan. Berkenaan dengan hal tersebut,
sebelum mencetak dokumen, ada baiknya jika Anda melihat tampilan dokumen
dalam mode pra-cetak (print preview). Hal ini bertujuan untuk mengetahui ketepatan posisi konten dokumen secara keseluruhan. Jika dalam mode print preview
terlihat posisi konten dokumen kurang pas atau bahkan masih terdapat
salah ketik dan lain sebagainya, maka Anda bisa memperbaiki sebelum
mencetaknya.
Bayangkan jika Anda membuat dokumen dan langsung mencetaknya tanpa mengecek konten secara keseluruhan dalam mode print preview.
Setelah hasil cetakan diperoleh ternyata masih terdapat kesalahan di
sana-sini misalnya salah ketik, posisi tabel terpotong, letak gambar
tidak proporsional, dan lain sebagainya. Anda tentu harus memperbaiki
kesalahan tersebut dan mencetak ulang dokumen. Hal ini jelas
bertentangan dengan prinsip penghematan tinta printer. Oleh
sebab itulah, untuk menghindari pencetakan berulang akibat
kesalahan-kesalahan tersebut, pastikan Anda telah mengecek dokumen
secara keseluruhan dalam mode print preview sebelum mencetaknya.
7. Cetak Dua Halaman dalam Satu Lembar Kertas
Tips menghemat tinta printer lainnya yang bisa Anda coba
adalah mencetak dua halaman dalam satu lembar kertas. Bagaimana bisa,
bukankah pencetakan dua halaman dokumen dalam satu lembar kertas hanya
akan menghemat kertas saja? Mungkin pertanyaan tersebut muncul dalam
benak Anda. Penjelasannya sederhana, dua halaman dokumen yang dicetak dalam satu
lembar kertas mengalami proses kompresi dokumen. Artinya, ukuran font
dan spasi teks dalam dokumen yang awalnya berukuran standar sesuai
dengan setup yang ditentukan menjadi lebih kecil. Pencetakan dokumen
dengan ukuran font kecil dan spasi teks rapat lebih menghemat tinta
dibandingkan pencetakan dokumen dengan ukuran font besar. Di samping
itu, proses pencetakan dokumen dengan ukuran font kecil lebih cepat. Untuk mencetak dua halaman dokumen dalam satu lembar kertas, pastikan Anda mengaktifkan opsi 2 Pages Per Sheet pada kotak pengaturan Print. Hal ini lebih mudah dilakukan jika printer yang Anda gunakan memiliki fitur duplex printing. Dengan demikian, mesin printer akan mencetak setiap dua halaman dokumen dalam satu lembar kertas.
Di tengah-tengah kebutuhan hidup yang semakin banyak dan biaya hidup
yang semakin tinggi, tentunya perlu dilakukan penghematan, termasuk
dalam penggunaan tinta printer. Hemat tinta berarti juga hemat cartridge. Pengisian ulang tinta yang terlalu sering bisa memicu kerusakan cartridge.
Jika penggunaan tinta dapat dihemat, maka pengisian ulang tinta tidak
perlu sering-sering dilakukan, sehingga memperkecil risiko kerusakan cartridge. Semakin hemat bukan?
Sumber : http://mjeducation.co & buku "Trik Menghemat Tinta Printer Inkjet" (PT Elex Media Komputindo)
No comments:
Post a Comment